Mata Kuliah : Biokimia
Dosen Pengampuh : Hj. Nurdiana., M. Pd.
Tugas Individu
HORMON
Kelas Biologi 2
Charisma Rahayu
20500111021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik
Allah swt. atas segala limpahan rahmat, karunia dan kekuatan dari-Nya sehingga
makalah dengan judul “hormon” dapat diwujudkan. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan pujian dan rasa syukur kepada-Nya sebanyak tinta yang dipergunakan
untuk menulis kalimatnya. Selawat
dan salam kepada Rasulullah saw. sebagai satu-satunya uswah dan qudwah dalam
menjalankan aktivitas keseharian d iatas permukaan bumi ini, juga kepada
keluarga beliau, para sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa istiqamah meniti jalan hidup ini hingga akhir
zaman dengan Islam
sebagai satu-satunya agama yang diridhoi Allah swt.
Terlalu
banyak orang yang berjasa dan terlalu banyak orang yang mempunyai andil kepada
penulis selama menyelesaikan makalah ini
Kepada mereka tanpa terkecuali, penulis menghaturkan terima kasih semoga
menjadi ibadah dan amal jariyah. Amin.
Penulis menyadari bahwa
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa,
sistematika penulisan yang termuat di dalamnya. Oleh karena itu, kritikan dan
saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan guna penyempurnaan
kelak.
Gowa, Dzulhijjah 1433 H
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3
BAB
I
PENDAHUlLUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah............................................................................... 4
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Hormon………………………………………………..5
B.
Klasifikasi
Hormon.………………………………………………..6
C.
Mekanisme
Sekresi Hormon……………………………………...8
D. Mekanisme Kerja Hormon……………………………………..…9
E.
Sistem Pengendalian
Hormon………………………………..….10
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan……………………………………………………………12
B. Implikasi………………………………………………………………12
DAFTAR
PUSTAKA.........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelenjar-kelenjar
endokrin digolongkan ke dalam suatu sistem
karena dari secret yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin berpengaruh
terhadap kelenjar endokrin lainnya. Secret yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin disebut hormone, yang didistribusikan melalui sistem peredaran darah. Antara
kelenjar endokrin dengan sistem saraf terdapat kerja sama dalam hal pengaturan
terhadap fungsi-fungsi organ-organ tubuh.
Sistem endokrin dan susunan saraf
merupakan alat utama di mana tubuh mengkomunikasikan informasi antara berbagai
jaringan dan sel. Informasi antara yang ditransmisikan ini menyebabkan
pengaturan dari banyak fungsi tubuh. Istilah endokrin mengacu pada sekresi
internal dari zat-zat yang secara biologic aktif. Sistem endokrin menggunakan
hormone untuk menyampaikan informasinya. Oleh karena itu, penulis ingin
mengkaji lebih jauh mengenai hormone.
B. Rumusan Masalah
Rumusan
masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah
yang dimaksud dengan hormone?
2. Bagaimana
klasifikasi hormone?
3. Bagaimana
mekanisme sekresi hormone?
4. Bagaimana
mekanisme kerja hormone?
5. Bagaimana
system pengendalian hormone?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hormon
Istilah hormon
pertama kali diperkenalkan pada tahun
1904 oleh William Bayliss dan Ernest
Starling untuk menerangkan kerja sekretin. Sekretin adalah molekul yang
dihasilkan oleh duodenum yang merangsang keluarnya cairan pankreas.
Hormone berasal
dari bahasa Yunani, hormone=
menggerakkan, secara khas dapat didefinisikan dengan melihat sifat-sifatnya,
yatiu: sebagai suatu messenger kimiawi khusus yang dihasilkan oleh suatu bagian
terbatas dari suatu organism, disintesis oleh sel-sel hidup di dalam kelenjar,
disekresikan langsung ke dalam aliran darah untuk ditranspor ke organ-organ
sasaran yang jauh maupun dekat dari tempat sintesisi hormone, sebagai regulator
fisiologis, sudah efektif dalam konsentrasi sangat rendah, dan sasaran atau
target organ hormone melaksanakan kerja khusus.
Hormone
adalah suatu zat kimia organic yang dikeluarkan pada saat-saat khusus dalam
jumlah sedikit oleh sel-sel endokrin ke dalam cairan jaringan atau system
vaskuler atau system peredaran darah.
Hormon berbeda dengan enzim dalam berbagai hal,
yaitu:
1. Hormon
dihasilkan dalam organ yang lain dari pada organ dimana hormon
akhirnya melakukan fungsinya
2. Hormon
disekresi ke dalam darah sebelum dipergunakan
3. Secara struktural, hormon tidak selalu merupakan
protein.
B. Klasifikasi Hormon
Hormone dapat
diklasifikasikan dengan berbagai cara, salah satunya berdasarkan pengaruh
hormone terhadap jaringan sasaran (target). Klasifikasi ini secara umum dapat
dikelompokkan atas 4 kelompok hormone, yaitu:
1. Hormone
yang berpengaruh kinetic meliputi migrasi pigmen (melatonin), kontraksi otot
(epinefrin, oksitosin), dan sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin (sekretin,
gastrin).
2. Hormone
yang berpengaruh metabolic, terutama terdiri atas hormone yang berpengaruh pada
perubahan laju dan keseimbangan reaksi-reaksi metabolism (tirosin, insulin,
growth hormone, glukokortikoid), keseimbangan elektrolit dan air (ADH,
aldosteron, parathormon, kalsitonin)
3. Hormone
yang berpengaruh morfogenik, bersangkutan pada pertumbuhan (growth hormone),
pergantian kulit (tiroksin, katikosteroid), metamorphosis (tiroksin),
pematangan gonad (FSH), pelepasan gamet (LH), diferensiasi kelamin (androgen,
estrogen).
4. Hormone
yang berpengaruh tingkah laku, sebagai hasil pengaruh hormone terhadap fungsi
system saraf (estrogen, progesterone, androgen)
Dari
contoh-contoh di atas, Nampak ada hormone yang memiliki pengaruh banyak
(multiple effects), misalnya hormone tiroid berpengaruh metabolic dan juga
berpengaruh morfogenik dan sebagainya ini menunjukkan bahwa hormone-hormon
tidak berpengaruh secara langsung, tetapi mengaktifkan proses antara, yang
mungkin berbeda pada jaringan dan tipe sel yang berbeda.
Hormone juga dapat diklasifikasikan
berdasarkan komposisi zat kimianya menjadi 3 kelompok yaitu steroid, protein
dan polipeptida, dan amina.
1. Hormone-hormon
steroid adalah derivate dari kolesterol. Perbedaan yang sangat kecil saja
terjadi pada struktur kimia dari molekul-molekul tersebut akan menghasilkan
perbedaan fungsional yang sangat besar.
2. Hormone-hormon
protein dan polipetida. Kelompok hormone ini membentuk kelas hormone yang
paling luas protein dan polipeptida adalah polimer dari asam amino yang
digabungkan oleh ikatan-ikatan peptide. Untuk memudahkan hormone-hormon protein
dan polipeptida sering disebutkan sebagai polipeptida-polipeptida. Contoh
hormone kelompok ini adalah hormone pertumbuhan dan insulin.
3. Amina
adalah hormone yang struktur molekulnya paling sederhana. Beberapa disintesis
dari perubahan asam amino tirosin. Contohnya, epinefrin dan norepinerfin
disekresikan oleh medulla kelenjar adrenal.
Beberapa jenis hormone:
a. Gastrin
Diproduksi oleh mukosa pilorik dan
terbentuknya hormon ini dirangsang oleh adanya protein dari makanan atau
mungkin juga oleh asam lambung. Rangsangan mekanik berupa gerakan lambung juga
dapat meningkatkan produksi gastrin. Hormon ini dibawa oleh darah ke sel-sel
tujuan dan mengakibatkan sel-sel tersebut mengeluarkan asam klorida lebih
banyak. Molekul gastrin adalah suatu heptapeptida.
b. Sekretin
Diproduksi oleh mukosa usus, dan diangkut
oleh darah ke pangkreas. Hormon ini merangsang pangkreas untuk mengeluarkan cairan
pankreas yang mengandung bikarbonat banyak. Sekretin
adalah suatu polipeptida yang dapat diperoleh dalam bentuk kristal. Sekretin
dapat merangsang aliran cairan usus dan merupakan salah satu faktor yang
meningkatkan sekresi empedu oleh hati.
c.
Kolesistokinon
Diprodukai oleh mukosa usus halus Hormon ini
merangsang sekresi cairan pangkreas yang mengandung banyak enzim.
d.
Pnkreozimin
Diproduksi oleh mukosa usus halus bagian
atas. Hormon ini merangang keluarnya
cairan pankreas dengan kadar bikarbonat dan enzim yang tinggi
e.
Insulin
Diproduksi dalam sel pankreas, yaitu pada
sel-sel langehans atau pulau- pulau langerhans. Hormon ini merangsang sintesis
enzim2 kinase dalam hati, m,isalnya: piruvat kinase, glukokinase,
fosfofruktokinase. Selain itu, insulin dapat menghambat terbentuknya enzim2 glukoneogenik.
f. Glukagon
Diproduksi oleh sel-sel langerhans dalam
pankreas. Hormon ini dapat merangsang proses glikogenolisis dalam hati. Selain
itu, hormon ini dapat merangsang enzim adenil siklase yang mengubah ATP menjadi
AMP siklik. Adanya AMP siklik dapat meningkatkan aktivitas enzim fosforilase yang bekerja sebagai
katalis dalam proses penguraian glikogen menjadi glukosa-6-fosfat. Hal ini
mengakibatkan kenaikan kadar glukosa dalam darah.
g. Hormon-hormon
Adrenokortikoid
Diproduksi pada kelenjar adrenal. Hormon ini
dapat merangsang metabolisme mineral dan karbohidrat. Contoh hormon ini adalah
hidrokortison dan aldosteron.
h. Hormon kelenjar
tiroid
Diproduksi oleh kelenjar tiroid. Contoh
hormon ini adalah tiroksin ( tetra iodo treonin =T4) dan Tri iodo treonin
(T3). Pengeluaran hormon dari kelenjar tiroid dipengaruhi oleh persediaan iodium
dalam tubuh.
C. Mekanisme Sekresi Hormon
Sekresi terjadi
sebagai respon terhadap stimulasi yang tepat pada sel endokrin. Stimulusnya
mungkin berupa hormone yang lain atau neurotransmitter pada membrane sel
sekretori, misalnya sekresi Ach dari neuron simpatik yang menginervasi jaringan
kromafin dari medulla adrenal, atau sekresi yang dihasilkan dari stimulus
nonhormonal , misalnya stimulasi neuron yang mensekresikan hormone-hormon
tertentu karena peningkatan osmolaritas plasma.
Pada sel-sel neurosekretori,
stimulus menimbulkan potensial aksi yang merambat ke ujung akson, dan akan
merangsang pembebasan hormone pada ujung tersebut. Hal ini jelas bahwa
depolarisasi dalam bentuk impuls mengakibatkan sekresi pada sel tersebut. Laju
reaksi hormone meningkat dengan meningkatnya frekuensi impuls. Depolarisasi
tanpa menghasilkan potensial aksi misalnya dengan meningkatnya secara
eksperimental K+ ekstraseluler, ternyata juga diikuti oleh
peningkatan laju sekresi hormone. Sekresi meningkat ke maksimum dengan
peningkatan K+ ekstraseluler dan peningkatan depolarisasi.
Stimulus sekresi dengan
depolarisasi. Ca ++ telah diketahui dengan baik meregulasi
pembebasan neurotransmitter, sehingga kalsium juga terlibat pada perangkat
sekresi hormone ke stimulasi hormone. Eksperimen tersebut dapat diketahui bahwa
stimulus yang menyebabkan peningkatan pada kosentrasi ion kalsium internal,
akan diikuti pula peningkatan aktivitas sekretori.
D. Mekanisme Kerja Hormon
Sifat-sifat
kimia hormone menentukan bagaimana ia diangkut dalam darah dan bagaimana ia
mempengaruhi sel. Hormone-hormon protein dan polipeptida misalnya, larut dalam
air (hidrofilik) oleh karena itu hormone-hormon tersebut larut dalam plasma
darah yang mengangkut ke sel-sel target. Sangat berbeda dengan hormone-hormon
steroid yang merupakan lipid, yang tidak larut dalam air untuk diangkut,
hormone tersebut harus berikatan dengan protein plasma, seperti albumin. Ada
dua teori yang menjelaskan bagaimana hormone mempengaruhi sel-sel target yaitu:
1. Teori
duta kedua (second messenger theory)
Molekul- molekul
protein dapat bergerak secara bebas dalam darah, namun tidak dapat menembus
membrane plasma sel-sel targetnya oleh karena itu, untuk memicu
perubahan-perubahan intraseluler, protein harus mempengaruhinya dari luar sel
target.
2. Mekanisme
dua tahap (aktivitas gen oleh hormone steroid)
Hormone-hormon steroid mestimulus
perubahan-perubahan intraseluler secara berbeda, dengan bekerja pada gen-gen.
prosesnya dikenal sebagai mekanisme dua tahap (two steps mechanism) sebagai
berikut:
a. Hormone-hormon
steroid dengan mudah menembus membrane plasma
b. Di
dalam sel (mungkin juga dalam inti) hormone steroid berikatan dengan setiap
protein reseptor. Seperti pasangannya pada membbran plasma, setiap reseptor
mengenali dan mengikat satu tipe hormone steroid saja.
c. Bila
suatu steroid melekat ke reseptornya, maka akan menyebabkan protein-protein
tersebut mengubah sedikit bentuknya hal ini mengaktifkan kompleks reseptor
hormone. Pengaktifn ini meningkatkan daya tarik ke kromatin (materi genetic
dalam inti).
d. Kompleks
yang telah diaktifkan tersebut kemudian melekat ke kromatin pada tempat
pelekatan khusus, yaitu acceptor site.
e. Melekatnya
kompleks reseptor-reseptor ke kromatin akan mengaktifkan gen-gen tertentu,
menghasilkan transkripsi dan berfungsi sebagai DNA duta.
f. DNA
duta, selanjutnya mempersiapkan suatu template untuk produksi protein
structural dan enzim-enzim. Jadi dengan demikian hormone-hormon steroid
mempengaruhi struktur dan fungsi sel-sel target.
E. Sistem
Pengendalian Hormon
1. Mekanisme
kerja sistem endokrin dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu suatu organ tubuh
yang terletak di bawah otak sebesar biji kacang yang mempunyai sistem syaraf tertentu.
2. Hipotalamus
mempengaruhi kelenjar pituitari atau hipofisis yang dapat mengeluarkan beberapa
macam hormon. Sebagian dari hormon tersebut
dapat merangsang kelenjar lain untuk mengeluarkan hormon tertentu.
3. Pengendalian
metabolisme karbohidrat
a. Salah satu faktor penting dalam metabolisme
ini ialah kadar gula dalam darah yang
relatif konstan
b. Dalam
kondisi normal, hormon insulin, glukagon dan hormon pertumbuhan berada dalam
keseimbangan sehingga kadar glukosa dalam darah relatif konstan.
c. Dalam
situasi kritis, misalnya kedinginan, ada bahaya dan ketakutan, maka tiga macam hormon lain, memegang peranan
penting, yaitu adrenalin, kortison, dan tiroksin.
4. Pengendalian
Keseimbangan Air
Kira-kira 70% tubuh
manusia terdiri dari air. Air mempunyai peranan penting karena reaksi-reaksi
biokimia berlangsung dalam air dan zat-zat yang tidak berguna pun dikeluarkan
dari dalam tubuh antara lain sebagai larutan dalam air, misalnya urin. Oleh
karena itu, air dalam tubuh harus dijaga agar tidak mengalami perubahan yang dapat merugikan tubuh manusia.
Apabila kadar air dalam tubuh berkurang, maka konsentrasi darah bertambah besar.
Syaraf penerima dalam hipotalamus mengetahui keadaan ini dan hipotalamus
mempengaruhi pituitari mengeluarkan hormon antidiuretik atau ADH. Hormon ini
berperan untuk menghambat keluarnya air dari ginjal.
Hipotalamus juga mempengaruhi ginjal melalui
sistem syaraf hingga memproduksi renin.
Renin ini menyebabkan terbentuknya
angiotensin yaitu suatu polipeptida
dalam hati. Hormon ini memperkuat keinginan untuk minum yang telah ditimbulkan
oleh hipotalamus dan juga meningkatkan pengeluaran ADH. Pada waktu yang sama
aldosteron dikeluarkan untuk menghambat
pengeluaran ion Na+ dari ginjal dan juga menghambat
pembentukan urin.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan
dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Hormone
adalah suatu zat kimia organic yang dikeluarkan pada saat-saat khusus dalam
jumlah sedikit oleh sel-sel endokrin ke dalam cairan jaringan atau system
vaskuler atau system peredaran darah.
2. Klasifikasi
hormone berdasarkan pengaruh hormone terhadap jaringan sasaran (target). Hormon
dapat dikelompokkan atas 4 kelompok yaitu hormone yang berpengaruh kinetic,
metabolic, morfogenik, dan hormone yang berpengaruh tingkah laku, sebagai hasil
pengaruh hormone terhadap fungsi system saraf. Dan berdasarkan komposisi zat
kimianya menjadi 3 kelompok yaitu steroid, protein dan polipeptida, dan amina.
3. Mekanisme
sekresi hormone dibuktikan dengan stimulus yang menyebabkan peningkatan pada
kosentrasi ion kalsium internal, akan diikuti pula peningkatan aktivitas
sekretori.
4. Ada
dua teori yang menjelaskan bagaimana hormone mempengaruhi sel-sel target
(mekanisme kerja hormone) yaitu: teori duta kedua (second messenger theory) dan
mekanisme dua tahap (aktivitas gen oleh hormone steroid)
5. System
pengendalian hormone dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu suatu organ tubuh
yang terletak di bawah otak sebesar biji kacang yang mempunyai sistem syaraf tertentu yang mempengaruhi kelenjar pituitari atau hipofisis
yang dapat mengeluarkan beberapa macam hormon.
B. Implikasi
Implikasi
penulis pada makalah ini adalah hendaknya pembaca memperbanyak minum air dalam
kehidupan sehari-hari karena reaksi-reaksi biokimia dalam tubuh berlangsung dalam air.
DAFTAR PUSTAKA
Umar,
Zulkarnain. 2012. Struktur Hewan.
Makassar: UIN Alauddin Makassar Press.
0 komentar:
Posting Komentar